Budaya Masyarakat Minang Kabau

06.32



Nama Al Hafis

NPM :10214717 

Alamat Blog :alhafis66.blogspot.com

Tema :Manusia dan Budaya

Budaya berasal dari kata budhayah yang arti nya budi atau akal,sedangkan arti dari kata masyarakat adalah sekumpulan individu yang berinteraksi dan berada atau menetap dalam suatu wilayah tertentu.Secara umum masyarakat memberi nama orang minang adalah orang Padang,karena merujuk kepada nama ibu kota Sumatera Barat yaitu Padang Salah satu budaya masyarakat minang kabau adalah perayaan tabuik. Tabuik adalah perayaan yang memperingati Asyura gugur nya Imam Husain,cucu Muhammad yang di laksanakan masyarakat minang kabau di daerah pantai Suamatera Barat,khusus nya di kota Pariaman.

Perayaan ini termasuk menampilkan kembali pertempuran karbala dan memainkan drum tassa dan dhol,walaupun merupakan perayaan atau upacara syiah akan tetapi penduduk terbanyak di Pariaman dan daerah lain yang melakukan upacara serupa kebanyakan penganut sunni di Bengkulu di kenal pula dengan nama tabot.Perayaan upacara melabuhkan tabuik ke laut di lakukan setiap tahun di Pariaman pada 10 muharam sejak 831,upacara ini di perkenalkan di daerah Pariaman oleh pasukan tamil muslim syi’ah dari India yang di tempatkan di sini dan kemudian bermukim pada masa kekuasaan Inggris di Sumatera Barat.

Tradisi tabuik di lakukan secara turun temurun yang berlangsung di pariaman,sejarah tabuik berasal dari bahasa Arab yakni ‘tabuik’ yang berarti mengarak menupakan sebuah tradisi masyarakat yang sudah di laksanakan secara turun temurun.Biasanya sebelum upacara tabuik di mulai di lakukan terlebih dahulu pembuatan tabuik di dua tempat yaitu,di pasar(tabuik pasar) dan subarang(tabuik subarang) tetapi kedua tempat tersebut di pisahkan oleh aliran sungai yang membelah kota Pariaman.Dahulu,selama berlangsungnya perayaan upacara tabuik selalu di ikuti dengan perkelahian antara warga dari daerah pasar dan subarang.Bahkan,ada beberapa suami istri yang berpisah dan masing masing kembali ke daerah asalnaya di subarang dan pasar.

Setelah perayaan upacara tabuik selesai,suami istri tersebut kembali berkumpul dalam satu rumah,walaupun korban terluka parah dalam perkelahian,namun ketika acara selesai mereka bersatu kembali,sehingga suasana kembali damai seperti semula.Tabuik yang di buat oleh kedua tempat ini terdiri dari dua bagian (atas dan bawah) yang tingginya dapat mencapai 12 meter.Bagian atasnya yang mewakili keranda berbentuk menara yang di hiasi dengan bunga dan kain beludru bewarna warni.Bagian bawah mewkili bentuk burung burak yang di percaya membawa Imam Hosein ke langit menghadap yang kuasa kedua bagian ini nantinya akan di satukan dengan cara bagian atas di usung secara beramai ramai untuk di satukan dengan bagian bawah.

Setelah itu,berturut turut di pasang sayap ekor,bunga bunga salapan dan terakhir kepala untuk menambah semangat para pengusung tabuik biasanya di iringi dengan musik gendang tasa.Gendang tesa adalah sebuta bagi kelompok pemain gendang yang berjumlah tujuh orang.Mereka bertugas mengiringi acara penyatuan tabuik (tabuik naik pangkat).Gendang ini ada dua jenis.Jenis ini di buat dari tanah liat yang di olah sedemikian rupa,kemudian di keringkan.

Tasa didiang ini harus di panaskan sebelum sedemikian.Jenis gudang kedua adalah yang terbuat dari plastik atau fiber dan dapat langsung di mainkan.Sebagai catatan,selama pesta lama nya sepuluh hari ada pertunjukkan lain,seperti;pawai tasawuf,pengajian yang melibatkan ibu ibu dan murid murid tempat pengajian al qur’an (TPA) dan madrasah sekota Pariaman,grup band,tarian tarian,musik gambus dan bahkan atraksi debus khas Pariaman.Setelah penyatuan tabuik selesai (menjelang Zuhur), kedua tabuik yang merupakan personifikasi dari dua pasukan yang akan berperang dipajang berhadap-hadapan. 

Sebagai catatan, dalam acara pesta adat tabuik yang lamanya sekitar 10 hari (1--10 Muharam), ada beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu: (1) pembuatan tabuik; (2) tabuik naik pangkat (menyatukan tiap-tiap bagian tabuik); (3) maambiak tanah (mengambil tanah yang dilakukan pada saat adzan Magrib). Pengambilan tanah tersebut mengandung makna simbolik bahwa manusia berasal dari tanah. Setelah diambil, tanah tadi diarak oleh ratusan orang dan akhirnya disimpan dalam daraga yang berukuran 3x3 meter, kemudian dibalut dengan kain putih. Lalu, diletakkan dalam peti bernama tabuik; (4) maambiak batang pisang (mengambil batang pisang dan ditanamkan dekat pusara); (5) maarak panja/jari (mengarak panja yang berisi jari-jari palsu keliling kampung). Maarak panja merupakan pencerminan pemberitahuan kepada pengikut Husein bahwa jari-jari tangan Husein yang mati terbunuh telah ditemukan; (6) maarak sorban (membawa sorban berkeliling) menandakan bahwa husein telah dipenggal; dan (7) membuang tabuik (membawa tabuik ke pantai dan dibuang ke laut).Setelah waktu Ashar, di tengah ratusan ribu orang, kedua tabuik itu diarak keliling Pariaman. 

Masing-masing tabuik dibawa oleh delapan orang pria. Menjelang senja, kedua tabuik dipertemukan kembali di Pantai Gandoriah. Pertemuan kedua Kota tabuik di Pantai Gondariah ini merupakan acara puncak dari upacara tabuik, karena tidak lama setelah itu keduanya akan diadukan (sebagaimana layaknya perang di Karbala). Menjelang matahari terbenam kedua tabuik dibuang ke laut.Secara umum, ada dua nilai yang terkandung dalam pelaksanaan upacara Tabuik, yaitu: nilai Agama (sakral), sejarah, dan sosial. Nilai-nilai Agama (sakral) dalam upacara Tabuik diantaranya adalah:satu, proses mengambik tanah mengingatkan manusia akan asal penciptaannya.Kedua, terlepas dari adanya pandangan bahwa ritual tabuik mengandung unsur penyimpangan dalam akidah, seperti penggunaan mantera-mantera dan ayat- ayat suci dalam prosesi mengambik tanah, namun esensinya adalah untuk menyadarkan kita bahwa keberagamaan tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai budaya lokal. Dan ketiga, pelaksanaan upacara Tabuik merupakan perayaan untuk menyambutan tahun baru Islam



Daftar Pustaka
http://uun-halimah.blogspot.com/2008/03/tabuik-pariaman-provinsi-sumatera-barat.html
http://adat-budaya-minang.blogspot.com/
http://sumbarminang.blogspot.com/
http://fadhilanhar.blogspot.com/2013/05/ritual-tabuik-pariaman-tahun-baru-islam.html
http://sikumbangtown.blogspot.com/2011/03/tabuik-pariaman.html
http://uun-halimah.blogspot.com/2008/03/tabuik-pariaman-provinsi-sumatera-barat.html
http://adat-budaya-minang.blogspot.com/
http://sumbarminang.blogspot.com/
http://fadhilanhar.blogspot.com/2013/05/ritual-tabuik-pariaman-tahun-baru-islam.html

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images